BEBERAPA LOKASI DI DENPASAR DILANDA BANJIR, INI PENYEBABNYA

LOKADEWATA, DENPASAR – Sejumlah lokasi di Denpasar, Bali, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur pada dini hari hingga pagi tadi. Pemkot Denpasar menyebut banjir itu terjadi karena drainase dan sungai meluap.

Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar Gandhi Dananjaya Suarka menjelaskan banjir di sejumlah wilayah rata-rataterjadi pada pukul 07.00 Wita dan mulai surut pukul 10.00 Wita.

Adapun wilayah Denpasar yang kebanjiran salah satunya di Jalan Gunung Lumut III, Desa Padangsambian Klod, Denpasar Barat. Menurutnya, banjir di tempat tersebut disebabkan oleh meluapnya saluran irigasi Subak Tegalantang.

Sehingga luapan air menggenangi perumahan warga. Di samping itu, saluran drainase perumahan yang dibuat oleh pengembang sangat kecil dan buntu.

“Sehingga turut menggenangi perumahan. Penanganan hanya menunggu hujan reda dan air surut dengan sendirinya,” ungkap Gandhi, Kamis (4/4).

Banjir juga merendam SD Negeri 11 Padangsambian sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah itu terganggu. Banjir di kawasan itu terjadi karena Tukad (Sungai) Pangkung Muding meluap.

Menurutnya, SD 11 Padangsambian berada di cekungan, sehingga pasti tergenang. Dinas PUPR telah membuatkan saluran drainase dan sumur resapan di tahun 2022. Namun tidak efektif karena tingginya debit air di sungai itu.

Banjir juga terjadi di Jalan Griya Anyar Pemogan, meluapnya air Tukad Badung, saluran drainase sebagian besar tertutup beton, sampah yang menyumbat saluran, dan permukiman yang letaknya di cekungan.

Kemudian banjir terjadi di Jalan Prelina, Kelurahan Kesiman. Banjir di kawasan ini terjadi karena drainase tersumbat sampah.

Sementara di Jalan Kebo Iwa Utara, Banjar Batu Kandik, kebanjiran karena sampah menyumbat gorong-gorong. Petugas lalu membersihkan sampah di sana hingga banjir surut.

Gandhi mengungkapkan Pemkot Denpasar akan merekonstruksi saluran drainase yang ada. Drainase yang selama ini buntu akan dihubungkan, serta menormalisasi sungai.

Hal ini sebagai upaya untuk menekan potensi banjir akibat hujan deras karena drainase atau sungai yang ada tak mampu menampung debit air. (DC/AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *