LOKADEWATA, JEMBRANA – Rubah Aska Pradita ditemukan tewas di saluran irigasi atau telabah di Desa Penyaringan, Banjar Pangkung Kwas, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali pada Jumat (17 Mei). Balita berusia 18 bulan itu sebelumnya bermain WITA di halaman sekitar pukul 16.00.
Kapolsek Mendoyo I Dewa Gede Artana mengungkapkan, ayah kandung Aska I Made Adi Suadnyana sedang berada di sawah saat putranya hanyut di saluran irigasi. Awalnya Suadnyana mendapat kabar putranya Ni Made Sinta Susriya Dewi tidak ada di rumah.
“Awalnya Aska bermain bersama kakaknya. “Setelah itu, korban sudah tidak terlihat lagi dan tidak pulang,” kata Artana, Jumat malam.
Menurut Artana, pihak keluarga panik karena Aska tidak pernah ditemukanBeberapa saat kemudian, Suadnyana mendapat informasi. Dari warga, saluran irigasi tersebut terdapat anak kecil yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya sekitar pukul 16.15 WITA.
“Tiba-tiba tangan seorang anak kecil mengenai kakinya dari arah utara saat dia sedang melayang dan melihat ke atas,” kata Artana.
Saksi kemudian meminta bantuan. Setelah dicek ternyata anak kecil Aska. “Ada warga lainnya yang datang membantu mengangkat korban dan memberikan pertolongan pertama,” tambah Artana.
Artana mengatakan, keluarganya mengevakuasi Aska ke Puskesmas Mendoyo pada tanggal 1. Namun tim medis menyatakan Aska meninggal dunia.
“Menurut keterangan dokter, badan korban berwarna kebiruan, hidung keluar busa, jari tangan membiru, dan pupil melebar,” kata Artana.
Menurut Artana, pihak keluarga menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Mereka pun menolak melakukan otopsi terhadap jenazah Aska. (DC/AP)