POHON BERDIAMETER 1 METER TUMBANG MENIMPA KAFE DI DENPASAR, PEMILIK MENGALAMI KERUGIAN RATUSAN JUTA

LOKADEWATA, DENPASAR – Sebuah pohon mahoni setinggi kurang lebih 15 meter dan diameter batang sekitar 1 meter tumbang menimpa Penjor Coffee & Eatery. Kafe yang ditimpa berlokasi di Jalan Raya Puputan 20X, Kota Denpasar, Bali.

Peristiwa pohon tumbang menimpa kafe itu terjadi sekitar pukul 07.30 Wita. Pantauan di lokasi, pohon menimpa bagian atap yang terbuat dari baja, tembok pagar, hingga bagian dalam kafe.

Petugas keamanan Penjor Coffee & Eatery I Ketut Suadiasa menuturkan dia telah berada di lokasi sekitar pukul 07.00 Wita. Menurutnya, saat kejadian itu tengah gerimis dan Suadiasa sedang menyapu di sekitar kafe.

“Saya sedang bersih-bersih di depan pagar ini. Lalu suara kayak kayu retak, itu mungkin (berasal dari) akarnya pohon yang patah karena keberatan daun dan air. Habis itu pohon langsung patah dan jatuh,” kata Suadiasa saat ditemui di Penjor Coffee & Eaterya, Kamis (4/4).

Menurutnya, pohon tersebut diperkirakan berusia 25 tahun dan merupakan pohon perindang. Seusai kejadian, Suadiasa langsung menghubungi manajer kafe, Arnawan, dan diteruskan ke pemilik, Franky (59).

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar kemudian datang ke lokasi sekitar 10 sampai 15 menit seusai kejadian.

Pemilik Penjor Coffee & Eatery Franky menaksir mengalami kerugian antar Rp 200 juta sampai Rp 250 juta akibat kejadian itu.

“Itu kami belum tahu apakah bangku-bangku dan meja pada hancur atau tidak. Kalau melihat bentuknya yang dihajar pohon segede itu kayaknya hancur,” sebutnya.

Franky menuturkan Penjor Coffee & Eatery mulai beroperasi sejak September 2020. Total ada sekitar delapan pegawai yang bekerja di sana.

Franky memastikan tidak ada korban jiwa akibat pohon besar tumbang yang menima tempat usahanya itu. Hanya ada petugas keamanan di lokasi saat kejadian.

“Tadi saat kejadian pegawai (kafe) belum masuk. Mereka datang sekitar pukul 07.41 Wita,” sebutnya.

Franky nantinya akan lebih mengutamakan pada penyelamatan barang-barang seusai kejadian. Kemudian untuk perbaikan kafe akan dilakukan pada masa mendatang.

“Ini kan sudah detik-detik atau H- Lebaran yang mana orang sudah mudik semua. H+7 Lebaran pun belum tentu pekerja pembangunan sudah balik ke sini atau tidak,” ungkapnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa menjelaskan telah menurunkan tim untuk mengatensi kejadian tersebut. Adapun alat yang digunakan, yakni chain saw dan mobil pemotong pohon.

“Jenis tindakan berupa pemotongan kayu di lokasi dengan menggunakan alat chain saw dan mobil pemotong pohon DLHK. Tim yang bertugas regu TRC Jatayu 2 dan BPBD Kota Denpasar, DLHK Kota Denpasar, Damkar Kota Denpasar, BPBD Kota Denpasar, Tagana Sumerta Kelod dan PLN,” ungkapnya saat dihubungi. (DC/AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *