LOKADEWATA, BULELENG – Muhammad Arif (65) sebenarnya dalam kondisi cukup sehat sebelum meninggal dunia. Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) ini bahkan sempat menggali kubur untuk pemakaman salah satu warga.
Arif ditemukan meninggal pada Kamis (28/11). Sehari sebelumnya, ia bertugas menjaga keamanan di TPS 4 Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng, Bali. Diduga, ia mengalami kelelahan.
“Beberapa hari terakhir, beliau terlihat sehat dan bugar. Bahkan, sempat menggali kubur untuk warga yang meninggal seminggu lalu. Beliau bekerja sebagai buruh harian lepas dan juga sering melakukan pekerjaan sosial seperti menggali kubur,” ujar Sudarmo, anggota keluarga sekaligus Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Kampung Bugis, Kamis.
Arif pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh anaknya sekitar pukul 07.35 Wita. Saat itu, sang anak bermaksud membangunkannya, namun menemukan ayahnya sudah meninggal dalam posisi tidur.
“Anaknya yang pertama kali menemukan. Biasanya beliau bangun jam 6 pagi, jadi karena belum bangun, anaknya membangunkan. Namun, saat itu badan beliau sudah dingin,” kata Sudarmo, yang saat itu baru selesai menghadiri prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Bugis.
Sudarmo menjelaskan bahwa Arif, sebagai anggota Linmas, selalu aktif dalam pengamanan setiap pemilu. Meskipun usianya sudah lanjut, Arif tetap menunjukkan semangat tinggi dalam menjalankan tugas.
Empat hari sebelum meninggal, Arif masih berjaga malam di kelurahan dan ikut mempersiapkan TPS sehari sebelum pemungutan suara. Bahkan pada hari pemilu, ia terlihat segar dan sempat bercanda dengan rekan-rekannya tentang seragam Linmas baru yang ia terima.
Arif diduga meninggal karena kelelahan, ditambah dengan penyakit bawaan berupa asam lambung. Beberapa hari sebelumnya, ia sempat meminta uang kepada anaknya untuk membeli obat maag.
Sudarmo menambahkan bahwa Arif belum sempat menerima honor dari tugasnya sebagai Linmas untuk Pilkada 2024, karena honor tersebut baru cair hari itu. Namun, honor tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara itu, komisioner KPU Kabupaten Buleleng, Putu Arya Suarnata, membenarkan dugaan bahwa kelelahan menjadi penyebab kematian Arif. Arya bersama Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, telah melayat ke rumah duka dan memberikan santunan kepada keluarga almarhum.
“Memang diduga kelelahan. Dua hari lalu beliau sempat meminta uang untuk membeli obat kepada anaknya,” ujar Arya. (DC/AP)