DUA RUMAH SAKIT BARU DI BADUNG BELUM BEROPERASI KARENA KEKURANGAN ALAT DAN TENAGA KESEHATAN

LOKADEWATA, BADUNG – Dua puskesmas yang direnovasi menjadi rumah sakit di Kecamatan Abiansemal dan Petang, Kabupaten Badung, hingga kini belum beroperasi meskipun konstruksi bangunan telah selesai. Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menyatakan bahwa proses pengadaan alat kesehatan, penunjukan pejabat, dan perekrutan tenaga medis masih berlangsung.

Menurut Giri Prasta, kedua rumah sakit tersebut memerlukan sarana dan prasarana sesuai standar Kementerian Kesehatan. Anggaran untuk pengadaan alat dan mesin sudah dialokasikan untuk tahun 2024, meskipun masih ada alat yang akan dianggarkan pada 2025.

Dalam rapat paripurna DPRD Badung membahas rancangan APBD 2025, DPRD menyarankan agar pemerintah memaksimalkan anggaran 2024 untuk melengkapi fasilitas rumah sakit tersebut, guna menghindari pembebanan anggaran pada 2025.

Giri Prasta menambahkan bahwa kendala operasional bukan hanya terkait peralatan, tetapi juga proses pengisian tenaga medis dan jabatan direktur rumah sakit. Proses rekrutmen tenaga kesehatan sudah direncanakan melalui CPNS 2024, dan kedua rumah sakit tersebut telah terdaftar di Kemenkes sejak 2023.

Proses pengajuan izin operasional memerlukan keterlibatan direktur rumah sakit, yang akan segera ditunjuk. Selain itu, rumah sakit juga harus melalui proses akreditasi dan verifikasi fasilitas kesehatan oleh lembaga akreditasi.

Pemkab Badung telah membangun dua rumah sakit, yaitu RSUD Giri Asih tipe C di Kecamatan Abiansemal dan RSUD Suwiti tipe D di Kecamatan Petang, dengan anggaran pembangunan yang signifikan, masing-masing Rp 33 miliar untuk RSUD Suwiti dan Rp 5,7 miliar untuk RSUD Giri Asih. (DC/AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *