KONDISI PEDAGANG PASAR SRI BANTAS TABANAN PASCA KEBAKARAN BESAR

LOKADEWATA, TABANAN – Ketut Sudiarsa (42) terlihat memeriksa sisa-sisa kebakaran di Pasar Tradisional Sri Bantas, Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Tabanan. Meskipun terdampak, ia merasa masih lebih beruntung dibanding pedagang lain karena tidak semua barang dagangannya, seperti tembakau, habis terbakar.

Sudiarsa, yang telah berdagang di pasar itu selama 13 tahun, mengaku kehilangan besar, terutama karena ia biasanya berjualan dari pagi hingga malam. Ia memperkirakan kerugian sekitar Rp 10-15 juta dari total modal Rp 50 juta.

Sudiarsa menutup kiosnya lebih awal pada hari kejadian karena hendak menghadiri pernikahan, dan menerima kabar kebakaran saat berada di acara tersebut. Ia berharap kondisi bisa segera pulih dan berharap ada bantuan dari pengelola pasar dan Pemerintah Kabupaten Tabanan agar bisa kembali berjualan.

Pedagang lain, Wayan Jangkrik (60), juga mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta. Ia berharap segera bisa kembali berjualan karena pasar adalah sumber penghasilannya. Wayan baru saja tiba di rumah setelah berjualan saat mendengar kabar kebakaran, dan merasa tidak menyangka kejadian itu akan terjadi.

Sementara itu, Kepala Pasar Sri Bantas, Nyoman Mega Nopiudya, menyatakan bahwa Pemkab Tabanan sedang mencari bantuan untuk memulihkan ekonomi pedagang yang terdampak. Rencana relokasi sementara ke area parkir pasar sedang dibahas. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik di salah satu kios, dengan total 188 kios dan lapak yang terbakar, menyebabkan kerugian lebih dari Rp 8 miliar. (DC/AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *