TURIS ASING DIJADIKAN TARGET UTAMA PASAR LRT BALI, TARIF DITENTUKAN US$ 40 PER PENUMPANG

LOKADEWATA, BADUNG – Proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) atau Bali Urban Subway ditargetkan selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028 dan beroperasi penuh pada akhir 2031. LRT ini menargetkan wisatawan asing sebagai pasar utamanya.

Ari Askhara, Direktur PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), memproyeksikan tarif tiket LRT Bali untuk turis asing sekitar US$ 40 per orang, yang dapat digunakan selama seminggu untuk semua rute. Ari menjelaskan bahwa tarif ini dirancang agar lebih efisien bagi turis.

“Proyeksi kami untuk turis adalah sekitar US$ 35 hingga US$ 40 untuk penggunaan selama seminggu di semua rute. Jika dihitung, 40 dolar setara dengan sekitar Rp 600 ribu, jadi sangat efisien,” kata Ari saat menghadiri upacara ngeruwak dan peletakan batu pertama proyek Bali Urban Subway di Sentral Parkir Kuta, Rabu (4/9).

Ari juga menegaskan bahwa akan ada penyesuaian harga tiket antara turis asing dan warga lokal, dengan harapan warga Bali dapat menikmati transportasi ini secara gratis.

“Kami berusaha agar warga lokal bisa menggunakan LRT tanpa biaya, asalkan memiliki KTP Bali,” ujar Ari.

Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase. Fase pertama meliputi rute Bandara I Gusti Ngurah Rai-Kuta Sentral Parkir-Seminyak-Berawa-Cemagi sepanjang 16 kilometer, diikuti fase kedua dari Bandara I Gusti Ngurah Rai-Jimbaran-Unud-Nusa Dua sepanjang 13,5 kilometer. Fase tiga dan empat, yang mencakup Sentral Parkir Kuta-Sesetan-Renon-Sanur dan Renon-Sukawati-Ubud, masih dalam tahap feasibility study.

Total nilai investasi untuk dua fase pertama mencapai USD 10,8 miliar, dengan nilai total USD 20 miliar untuk keseluruhan empat fase.

Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menyatakan bahwa penetapan rute LRT Bali cukup menjanjikan dari segi bisnis, terutama karena LRT ini menargetkan wisatawan asing. Mahendra menekankan bahwa tidak perlu ada subsidi tarif untuk wisatawan, tetapi mendukung penggratisan LRT bagi warga lokal yang memiliki KTP Bali.

“Saya berharap warga Bali bisa menikmatinya secara gratis dengan hanya menunjukkan KTP Bali,” kata Mahendra. (DC/AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *