KEKECEWAAN RATUSAN ORANG DI DENPASAR KARENA GAGAL TUKAR UANG MENJELANG LEBARAN

LOKADEWATA, DENPASAR – Ratusan orang yang mengatre untuk menukar uang di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Kota Denpasar, Bali, Selasa (2/4), kecewa. Mereka kecewa lantaran sudah mengatre dari pagi hingga siang namun tidak mendapatkan nomor antrean.

Terlihat ratusan orang rela mengantre untuk menukar uang di kas keliling yang dihadirkan oleh Bank Indonesia (BI) Bali itu. Mereka rela mengantre untuk mendapatkan uang pecahan jelang Lebaran.

“Kecewa kali, aku berangkat dari pagi sampai sini antre panjang. Baru setengah baris sudah dibubarkan,” ujar Lili (43), salah satu warga yang antre di kas keliling Lapangan Puputan Badung, Selasa (2/4).

Antrean panjang penukaran uang diduga disebabkan tidak adanya pembeda antara antrean online dan offline. Situasi ini juga diduga karena kuota yang diberikan hanya untuk 200 orang penukar uang offline.

“Masukan saja, seharusnya yang sudah online sama offline itu dipisah, jadi untuk memudahkan. Kasihan yang offline sampai belakang itu, cuma 200 kuota yang dibutuhkan. Kasihan sudah ngantre lama, udah berdiri, toh juga nggak dapat cuma 200 kuota aja,” ungkap warga lain, Hana (40).

Kepala Unit Pengelolaan Rupiah BI Bali I Gusti Made Mudiana mengatakan kas keliling sudah memberikan kuota yang cukup banyak, yaitu sejumlah 1.200 orang per hari. Jumlah itu terdiri dari 1.000 kuota online dan 200 kuota offline.

“Bank Indonesia mensyaratkan dengan menggunakan aplikasi namanya si Pintar dengan kuota sebanyak 1.000 orang. Kemudian ada masyarakat yang tidak mendaftar, kami berikan kuota sebanyak 200, jadi total 1.200. Nah 1.200 itu kami bagi dengan 12 pelayanan,” terang Mudiana.

Mudiana mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan calo penukaran uang karena berisiko terjadi adanya peredaran uang palsu.

“Barangkali nanti ada masyarakat yang menemukan (calo), bisa dilaporkan ke kami. Dalam arti gimana berapa persen dia mendapatkan, nanti kami imbau juga kepada masyarakat lebih baik ke bank saja atau nanti ke Bank Indonesia pada saat hari normal,” terangnya. (DC/AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *