LOKADEWATA, KARANGASEM – Objek Wisata Pura Lempuyang di Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, akan ditutup untuk wisatawan domestik maupun mancanegara selama lima hari terhitung sejak Rabu (28/2) hingga Minggu (3/3). Penutupan tersebut karena akan ada pujawali atau piodalan di Pura Lempuyang.
Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengatakan penutupan tersebut dilakukan supaya seluruh rangkaian pujawali di Pura Lempuyang dapat berjalan lancar. Mengingat puncak pujawali akan berlangsung pada Kamis (29/2) mendatang.
“Masyarakat yang akan datang untuk persembahyangan ke Pura Lempuyang sangat banyak, bahkan kadang sampai membludak. Dari seluruh Bali bahkan luar Bali juga ada. Jadi kunjungan wisatawan terpaksa kami tunda,” kata Jati, Senin (26/2).
Terkait penundaan kunjungan wisatawan tersebut, pihaknya telah melakukan paruman atau rapat terlebih dahulu dengan semua pihak yang terlibat, termasuk para pemandu di Pura Lempuyang.
Pihak desa adat juga sudah menginformasikan kepada seluruh travel agent agar memberitahu wisatawan untuk menunda dulu dan menjadwalkan ulang. Kunjungan wisatawan ke Pura Lempuyang dibuka kembali pada Senin (4/3).
“Saya harap para wisatawan maklum dengan adanya penutupan ini. Karena kami tentu akan lebih mengutamakan persembahyangan daripada kunjungan wisatawan. Supaya tidak terjadi penumpukan saat pujawali,” ujar Jati.
Selain itu, untuk parkir kendaraan bagi masyarakat yang akan melakukan persembahyangan juga sudah disiapkan tempat. Khusus untuk kendaraan roda dua nantinya akan parkir melalui jalur utara.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat akan diparkir di Terminal Kemuda. Untuk mengangkut para pemedek dari parkir menuju ke Pura Lempuyang sudah disiapkan belasan shuttle bus.
“Saya harap seluruh rangkaian pujawali di Pura Lempuyang dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada hambatan apapun,” pungkas Jati.
Untuk diketahui, Pura Lempuyang menjadi salah satu tujuan wisatawan dengan ikon foto di candi bentar dengan latar belakang Gunung Agung. Bahkan, antrean foto bisa lebih dari satu jam. (DC/AP)