LOKADEWATA, KLUNGKUNG – Viral di media sosial Facebook aksi pembakaran baju berwarna putih garis hijau bertuliskan ‘Gema Santi’ dan baju olahraga berwarna merah bertuliskan ‘Gema Santi’. Baju tersebut mirip seragam aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Klungkung).
Yang mana ‘Gema Santi’ merupakan kepanjangan dari Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif sebagai slogan pasangan mantan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan wakilnya I Made Kasta (kini menjadi Plt Bupati Klungkung). Pembakaran dilakukan sehari setelah Suwirta mengakhiri masa jabatannya pada Jumat (3/11).
Banyak netizen yang menafsirkan aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan pegawai pemerintahan selama I Nyoman Suwirta menjabat sebagai Bupati Klungkung. Namun, ada juga yang menyangkal hal tersebut.
Plt Bupati Klungkung I Made Kasta mengatakan Gema Santi mengatakan masih tetap memakai seragam tersebut hingga kepemimpinan paket Suwirta-Kasta berakhir pada 16 Desember 2023.
“Kami akan cek dulu peristiwa ini. Sedangkan untuk penggunaan baju kemeja Gema Santi setiap hari Rabu. Saya serahkan kepada pegawai saja, karena itu tidak di-SK-kan. Kalau pegawai tidak memakai itu, saya tidak boleh melarang dan nanti kami pakai hitam putih,” paparnya saat dikonfirmasi, Senin (6/11).
Terpisah, I Nyoman Suwirta menanggapi santai aksi pembakaran pakaian ASN Pemkab Klungkung. Menurutnya, hal ini bukan lagi menjadi kewenangannya.
Ia juga menegaskan GemaSanti merupakan spirit dari visi dan misi paketSuwasta. “GemaSanti saya buat dengan niat dan ketulusan. Sekarang mau dilanjutkan atau tidak, sudah bukan kewenangan saya,” ungkapSuwirta, Senin.
Namun, Suwirta memastikan selama menjadikan Gema Santi sebagai spirit pemerintahan dari 2017-2023, tidak banyak gejolak yang terjadi di Klungkung. Bahkan banyak inovasi yang terlahir dari slogan tersebut.
Di antaranya tempat olah sampah setempat (TOSS), Beli Mahal-Jual Murah Beras Lokal (Bima Juara) , hingga memberangkatkan KK miskin ke kapal pesiar. (DC/AP)