LOKADEWATA, DENPASAR – TPA Suwung Denpasar, Bali, kini memasuki hari ke-21 dari masa tanggap darurat bencana sejak terbakar pada Kamis (12/10). Sekretaris BPBD Kota Denpasar Ardy Ganggas (58) menjelaskan luasan area TPA Suwung yang terbakar hingga kini terus mengalami penurunan dari yang awalnya 16 hektare.
“Berkurang dari 10, 8, 6, 4 dan bertahan cukup lama kurang lebih 3 hektare dan mulai kemarin sudah mendapatkan satu hektare,” ucapnya saat ditemui di TPA Suwung, Rabu sore (1/11).
Ardy mengatakan BPBD akan melakukan rapat gabungan tim komando untuk menentukan kegiatan selanjutnya, mengingat telah luasan kebakaran di TPA telah menurun. Selain memang masa perpanjangan masa tanggap darurat bencana yang akan berakhir besok, Kamis (2/11).
“Ada kemungkinan dari eskalasi kebakaran sudah terjadi penurunan dan kemungkinan akan ada penurunan status jadi status pemulihan,” terang pria yang juga menjabat sebagai Kaposko Penanggulangan Bencana Pemadaman Api di TPA Suwung ini.
Ardy menyebut berdasarkan hasil di lapangan, masa tanggap darurat dinilai perlu segera diakhiri. Namun, sambung Ardy, masa pemulihan diberikan waktu.
“Dari hasil diskusi pimpinan menetapkan kemungkinan 14 hari ke depan menetapkan masa transisinya. Mudah-mudahan di masa transisi 14 hari ke depan kami bisa tuntaskan sampai selesai dan tidak ada lagi muncul titik-titik api,” tuturnya.
Saat ini satuan penguatan seperti Den Kavaleri, Rider, dan Kodim akan menarik pasukannya. Sehingga, ke depannya pemadaman di TPA Suwung akan dilakukan dari organik instansi terkait.
Sementara, proses pemadaman selama ini dilakukan oleh 350 orang petugas setiap harinya. Proses pemadaman dilakukan dari operasi udara dan darat.
Dalam upaya pemadaman, dilakukan operasi udara menggunakan dua unit helikopter untuk water bombing. “Sekali mereka meluncurkan itu kurang lebih 600 liter air dan kalau dua helikopter 1.200 liter. Mereka rata-rata melakukan booming 120-140 kali. Jadi, logikanya hampir 160-200 ribu liter dari udara,” beber Ardy.
Sementara dari operasi darat, BPBD bisa mengerahkan hingga 31 pemadam kebakaran dengan 20 kendaraan tangki air.
Terkait anggaran yang dikeluarkan selama proses pemadaman, kata Ardy, Pemkot Denpasar mengedepankan penggunaan CSR, peran masyarakat, hingga BUMN dan BUMD. “Segala kegiatan juga dikembalikan pada masing-masing OPD. Ada subsidi dan bantuan itu terus berlanjut dan dikelola oleh Dinsos,” terangnya.
Di sisi lain, Ardy menyebut pihaknya telah menginstruksikan agar sampah-sampah dapat dibuang di TPA Suwung sejak Selasa (31/10). “Mulai kemarin malam saya lihat sudah dilakukan evakuasi sampah di Denpasar. Saya melihat cukup banyak (truk sampah). Khususnya di Denpasar hampir mendekati 100 truk itu,” ungkapnya.
Ia menegaskan pihaknya terus melakukan upaya pemadaman sehingga perubahan status dan transisi bisa berjalan. (DC/AP)