2 REMAJA MENINGGAL, DINKES: FOGGING TAK EFEKTIF CEGAH DEMAM BERDARAH

LOKADEWATA, KARANGASEM Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem gencar melakukan fogging untuk mencegah kasus semakin meluas. Meski demikian, Dinkes mengakui sebenarnya fogging tak terlalu efektif mencegah demam berdarah.

Seperti yang diketahui, dua remaja meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Keduanya adalah AP (14) dan UM (12) yang berasal dari Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan/Kabupaten Karangasem.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan bahwa fogging telah dilakukan setiap kali muncul kasus DBD. Fogging telah dilakukan sesuai aturan, yaitu dalam jarak beberapa meter dari rumah ditemukannya kasus.

“Khusus untuk yang di wilayah Ujung Pesisi, sejak beberapa hari yang lalu kami sudah sempat melakukan fogging namun belum menyeluruh,” kata Pertama, Minggu (16/4/2023). Sejak Minggu pagi, fogging sudah diperluas hampir ke seluruh pemukiman.

Selain itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Karangasem 1 sedang melakukan skrining kepada seluruh masyarakat di Ujung Pesisi yang mengalami demam. Tindakan tersebut sebagai upaya melakukan deteksi dini. “Jika ada ditemukan warga yang bergejala DBD kami bisa lakukan pencegahan lebih awal, untuk mengurangi risiko kematian,” kata Pertama.

Selain fogging, petugas juga menabur bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk. Petugas menyasar tempat-tempat penampungan air. “Sebenarnya fogging tidak terlalu efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat,” kata Pertama.

Pertama meminta masyarakat untuk menguras penampungan air yang menjadi tempat jentik menjadi nyamuk dewasa. Sejak Januari 2023 hingga pertengahan April 2023, jumlah kasus DBD di Karangasem mencapai 236. (AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *