Lensabali.com, Jembrana – Desa Manistutu di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali masuk nominasi 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Desa Manistutu menjadi salah satu dari tiga kabupaten/kota di Bali yang masuk nominasi ajang penghargaan yang digelar oleh Kemenparekraf tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan penilaian ADWI akan dilaksanakan pada 5 April mendatang. Ia berharap Desa Manistutu lolos ke tiga besar dalam ajang anugerah tingkat nasional tersebut.
“Kami sedang mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk penilaian serta potensi wilayah di Desa Manistutu dan kelengkapan lainnya,” kata Sapta Negara.
Salah satu potensi wisata yang ditawarkan Desa Manistutu adalah wisata religi di Pura Pagubugan yang berlokasi di hutan berjarak 2 kilometer dari Bendungan Benel. Potensi wisata lainnya, antara lain Makepung Lampit dan Air Terjun Toya Amertha Bukit Blulang.
Selain itu, desa tersebut juga menjadi tempat penemuan beberapa benda purbakala seperti sarkofagus. Sapta Negara mengaku sedang menunggu konfirmasi dari Pemerintah Provinsi Bali terkait penemuan sarkofagus di Desa Manistutu.
Nantinya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali akan menerjunkan tim arkeolog untuk meneliti kawasan yang diduga situs cagar budaya tersebut. “Disparbud Jembrana tetap sabar menunggu konfirmasi tersebut,” imbuhnya.
Untuk diketahui, saat ini terdapat sebanyak sembilan desa wisata di Kabupaten Jembrana sebagaimana dimuat di laman bali.jadesta. Dari sembilan desa wisata tersebut, tiga di antaranya berstatus desa wisata berkembang dan sisanya rintisan.
Adapun tiga desa wisata di Jembrana yang masuk kategori berkembang, antara lain Blimbingsari, Ekasari, dan Yehembang Kangin. Sedangkan enam desa wisata rintisan lainnya, yaitu Perancak, Gumbrih, Manistutu, Medewi, Pantai Candikusuma, dan Perancak. (AP)