WASPADA RABIES, BADUNG VAKSIN 2.859 EKOR ANJING

LOKADEWATA, BADUNG– Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung telah memvaksinasi anjing di tiga desa setelah merebak kasus gigitan anjing positif rabies pada Januari dan Februari lalu. Jumlahnya anjing yang divaksin mencapai 2.859 ekor.

Disperpa Badung sebelumnya mencatat tiga warga di tiga desa berbeda digigit anjing. Setelah dicek, tiga sampel anjing yang dikirim ke Laboratorium Balai Besar Veteriner (BB-Vet) Denpasar dipastikan positif rabies.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disperpa Badung I Gede Asrama menjelaskan ribuan anjing sudah divaksin di tiga desa. Paling banyak di Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal sejumlah 1.304 ekor. Sedangkan di Desa Sedang Abiansemal 670 ekor.

“Untuk di Desa Buduk Kecamatan Mengwi jumlah anjing yang sudah divaksin tenaga kami 885 anjing. Tim kami bagi di tiga wilayah dari Badung utara, tengah, dan selatan,” jelas Asrama, Selasa (14/3/2023).

Asrama mengatakan anjing rabies menggigit warga di Desa Buduk dan Desa Sedang pada Januari 2023, sementara kasus gigitan di Desa Mambal terjadi sebulan berikutnya. Beruntung tiga korban gigitan anjing rabies sudah mendapat vaksin antirabies (VAR).

Disperpa Badung melakukan pengendalian rabies dengan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) sejak Februari lalu. Baik vaksinasi emergency atau massal. Total sudah 30 ribu lebih HPR divaksin dari jumlah sasaran yang diperkirakan 82 ribu ekor di Badung.

“Jumlah hewan yang sudah divaksin di Badung sejak Januari itu total 30.292 ekor. Kami lakukan pengendalian di sejumlah wilayah pada Februari itu 28.382 ekor anjing divaksin. Januari 1.910 ekor,” pungkas pejabat asal Kelurahan Kapal, Mengwi ini.

Selain vaksinasi, Pemkab Badung sebelumnya sudah merancang pembentukan Tim Siaga Rabies (Tisira). Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa sudah memanggil pejabat kelurahan, desa adat, maupun desa dinas di Badung.

“Kami harus lakukan langkah antisipasi sejak awal, sehingga kondisi perkembangan penyakit rabies di Kabupaten Badung sedini mungkin harus kami antisipasi dan tekan, bahkan secepat mungkin jangan sampai (kasus rabies) terjadi,” kata Suiasa, Selasa (7/3/2023) lalu. (PR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *