LOKADEWATA, DENPASAR – Tepat di Hari hari kasih sayang (Valentine), Selasa (14/2/2023), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali mengajak semua partai politik untuk merajut persaudaraan dan tegakkan pemilu damai. Kegiatan itu dikemas dalam bentuk parade sepeda dan kirab bendera. Para peserta parade yang terdiri dari seluruh partai politik itu diajak berkeliling di beberapa jalan utama kota Denpasar sembari mengibarkan bendera bendera partai. Parade dimulai dari kantor KPU Bali ke jalan Cok Agung Tresna, jalan Puputan Renon, jalan Diponegoro, jalan Surapati, jalan Sudirman dan kembali ke kantor KPU.
Selain kepada partai politik, KPU Bali juga mensosialisaskikan pemilu damai tersebut kepada masyarakat agar ikut mendukung dan menjaga perhelatan pemilu 2024 nanti supaya bisa berjalan dengan tentram dan damai. Para peserta terlihat saling memberikan bunga mawar yang kemudian dibagikan lagi kepada masyarakat disepanjang parade berlangsung. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk memberikan sinyal kepada masyarakat bahwa berbeda dalam pilihan politik itu wajar, namun harus tetap bersatu dalam bingkai persaudaraan.
“Ini memberikan sinyal-sinyal kepada masyarakat bahwa berbeda itu boleh tapi gak perlu harus sampai bertengkar. Tadi mereka (para pimpinan partai politik) bersama-sama bahkan ada yang berpegang tangan.Itu menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa kita semua berdemokrasi bukan untuk perpecahan tapi harus bersatu, seperti slogan KPU yang mengatakan pemilu adalah sarana integrasi bangsa,” jelas Agung Lidartawan.
Lebih lanjut kata Agung Lidartawan, selain ajak partai politik untuk menjalin persaudaraan, KPU Bali juga menghimbau agar partai-partai politik memilih metode kampanye yang ramah lingkungan atau green election.Kampanye ramah lingkungan atau green election yang dimaksud adalah agar sebisa mungkin untuk menghindari pemakaian Alat Peraga Pemilu (APK) yang berunsur plastik demi mengurangi sampah plastik.Ya kita sekarang ini kembali ke alam (back to nature) dan kita ingin green election (pemilu hijau) itu betul-betul terjadi dan kita pikirkan mulai sekarang terkait pengurangan emisi dan karbon.
Kemudian seluruh kegiatan KPU wajib mendukung alam karena kita sudah banyak menggunakan alam. Ini salah satu kegiatan yang mengurangi timbunan sampah plastik, tadi saya sudah sarankan agar pola sosialisasi kepada masyarakat atau kampanyenya dirubah jangan dengan baliho, mungkin dengan video-video pendek yang notabene 54 persen masyarakat kita sudah menghendaki itu, dan ini tentu akan membawa impek positif bagi pendewasaan demokrasi kita” tandasnya. (LB/TY)
Komentar