ANAK AGUNG GEDE AGUNG PRINSIP TAK MAJU PILGUB BALI

LOKADEWATA,DENPASAR – Keputusan yang diambil Anak Agung Gde Agung mengejutkan berbagai kalangan masyarakat. Bahkan, mantan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang menjadi salah satu partnernya di DPD RI langsung mengucapkan selamat. Hal itu diutarakan setelah memastikan diri tidak maju dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sebagai Bakal Calon Dewan Perwakilan Daerah (Balon DPD) RI pada Pemilu Tahun 2024. Penglingsir Puri Ageng Mengwi ini, mengutarakan alasannya bahwa keputusan yang diambil hanya agar dapat lebih fokus dan berkontribusi bagi kegiatan adat istiadat dan budaya di Puri Ageng Mengwi, Badung, beserta masyarakat di sekitarnya.

Gde agung: “Saya dikirim pesan singkat dari Pak Mangku Pastika. Isinya singkat hanya mengucapkan selamat. Karena jadi anggota DPD RI kan bisa dilayani satu periode, tapi kalau melayani masyarakat kan sampai akhir hayat. Hal ini juga saya warisi dari orang tua untuk melayani masyarakat. Jadi saya putuskan lepaskan Anggota DPD RI, karena siapapun bisa menjadi Anggota DPD RI,” bebernya, saat bertemu sejumlah awak media di Puri Ageng Mengwi, Badung, pada Selasa sore (7/2/2023), seraya menolak dengan tegas jika mendapat tawaran maju Pilgub Bali, baik sebagai calon Gubernur ataupun Wakil Gubernur Bali. “Saya sudah prinsip, dan sudah sepenuhnya akan saya dedikasikan kepentingan untuk masyarakat,” tegasnya.

Hasil verifikasi administrasi dukungan minimal Balon DPD Provinsi Bali sebelumnya telah lolos dengan jumlah 2.416 suara sehingga Memenuhi Syarat (MS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali. Namun secara mengejutkan muncul surat berisi tanda tangan Gde Agung pada, Minggu (5/2/2023), perihal pernyataan Anak Agung Gde Agung untuk tidak melanjutkan proses pemilihan sebagai bakal calon DPD RI, agar dapat sepenuhnya menjalankan swadharma sebagai Penglingsir Puri Ageng Mengwi. Gde Agung usai tiga jam mengobrol bersama awak media menilai keputusannya untuk mundur dalam kontestasi politik DPD RI, setelah melalui pertimbangan matang dan tidak ada tekanan

Gde agung: “Ada yang nanya ada tekanan? Siapa yang menekan? Ngak ada itu. Untuk kontestasi lain, ya engak juga. Jadi keputusan ini dikaji mendalam dan rangkaian dari kegiatan-kegiatan saya ini, saya evaluasi empat tahun ini. Jadi ada manfaat saya sebagai DPD RI, tetapi dilain pihak lebih banyak saya merasa memiliki hutang dengan masyarakat saya, saya kekurangan waktu dengan masyarakat saya,” ucapnya, sembari mengaku hanya ingin melaksanakan Tri Kaya Parisudha, yaitu Berpikir, Berkata, dan Berbuat yang baik sebagai dasar-dasar kepemimpinan sehari-hari. Hal ini ingin tuntas diwujudkan dengan hadir di tengah-tengah kegiatan keagamaan dan adat istiadat budaya masyarakat, terutama di Puri Ageng Mengwi.

Gde agung: “Sebetulnya satu kunci dasar kepemimpinan yang baik adalah menerapkan Tri Kaya Parisudha,” kata sosok kelahiran Badung, 25 Mei 1949 ini. Gde Agung yang merupakan anggota DPD RI Dapil Bali Periode 2019-2024 dengan perolehan suara 229.675, menyadari bahwa keputusannya mundur dan tidak lagi maju dikancah Pemilu DPD RI 2024, tulus dari lubuk hati paling dalam. “Tidak ada latar belakang apa, sehingga saya tidak melanjutkan proses pemilihan DPD RI. Gak ada latar belakang, apa yang saya ucapkan itulah yang sebenarnya. DPD itu ada periodesasi dan DPD siapa saya bisa masuk ke situ berdasarkan kontestasi (mencalonkan), tapi di sini gak bisa (Puri Ageng Mengwi).(LB/TY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *