JADIKAN SATU KAWASAN DESTINASI WISATA, GUBERNUR KOSTER LANJUTKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN AMED

LOKADEWATA, KARANGASEM – Pembangunan Pelabuhan Amed kini membawa kabar baik dari Gubernur Bali I Wayan Koster  bahwa kelanjutan pembangunan Pelabuhan Amed akan dijadikan dalam satu kawasan destinasi pariwisata.

Kabar baik itu disampaikan orang nomor satu di Bali ini saat memaparkan capaian 44 kebijakan yang menjadi tonggak peradaban  Bali Era Baru dihadapan OPD, MDA dan ratusan tokoh masyarakat Karangasem yang dilaksanakan di gedung Mall Pelayanan Publik, Amlapura, Rabu (25/1/2023)

Kedatangan Gubernur Wayan Koster bersama Wagub Tjok Oka Ardana Sukawati ke Karangasem diterima langsung Bupati Karangasem I Gede Dana bersama Wabup I Wayan Artha Dipa, Pimpinan Forkopimda, Ketua DPRD I Wayan Suastika bersama Pimpinan Dewan  dan anggota Dewan lainnya.

Menurut Koster, pembangunan Pelabuhan Amed, Kecamatan Abang,  sudah masuk program pembangunan strategis pemerintah pusat dan saat ini DED (Detail Engineering Design) nya sedang dirancang  oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali.  Pembangunan fasilitas transportasi laut Pelabuhan Amed, kata Koster nantinya akan dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari di Bali.

Koster menegaskan, rancangan DED pelabuhan dan kawasan terintegrasi Pariwisata Amed  selesai tahun ini (2023) dan pembangunannya  mulai dilaksanakan tahun 2024 mendatang.

“Dari titik ke titik  kita akan bangun pelabuhan di Bali, juga dermaga.  Fungsinya tidak hanya untuk kepentingan layanan transportasi umum dan  kepentingan transportasi domestik, juga dijadikan sebagai destinasi wisata baru, yakni wisata bahari keliling Bali, dan Karangasem salah satu yang kita kembangkan adalah Amed sebagai  kawasan pariwisata yang terintegrasi, sehingga akan menjadi sumber perekonomian baru masyarakat,” ungkap Koster.

Terhadap pembangunan infrastruktur di Karangasem, Gubernur Koster juga mendukung upaya Bupati Gede Dana untuk membangun rumah sakit Tipe D di Kecamatan Rendang yang sudah mendapatkan hibah tanah  dari Pemerintah Provinsi Bali. Terhadap rencana ini, Gubernur berjanji  akan membantu  mencarikan dana ke pusat, sehingga pembangunannya bisa dibiayai melalui dana APBN dan APBD Provinsi Bali.

“Pembangunan rumah sakit untuk pelayanan kesehatan masyarakat sangat penting. Saya serius untuk membantunya. Nanti tolong design  bisa disamakan  dengan design rumah sakit Payangan, Gianyar,” ucap Koster.

Sementara itu,  terkait 44 tonggak peradaban Bali Era Baru, Gubernur Koster menegaskan, bahwa  pembangunan di Karangasem harus mengedepankan konsep budaya yang ada di Gumi Tanah Aron.

“Karangasem merupakan kawasan spiritual dan memiliki keragaman budaya yang adi luhung. Ini harus  dirawat dengan baik dan jangan meniru  budaya dari luar,” tegasnya.

Dijelaskan, 44 capaian kebijakan selama 4 tahun 3 bulan memimpin Bali, merupakan penanda peradaban Bali Era Baru. Menurut  Koster,  tonggak peradaban tersebut akan menjadi Peradaban Era Baru  ketika sudah terbangun dengan baik, tertular dengan baik di masyarakat,  mapan  dan kukuh.

“Nah  untuk Karangasem,  pembangunan yang wajib dilakukan harus disesuaikan dengan budaya yang ada. Baik itu dari sisi adat, tradisi dan kearifan lokal,” terangnya.

Koster menginstruksikan, Bupati Karangasem I Gede Dana untuk segera merumuskan 44 tonggak peradaban Bali Era Baru milik Provinsi Bali tersebut  sesuai konteks yang ada di Karangasem.

“Tidak harus 44, bahkan bisa lebih sedikit atau mungkin lebih banyak.  Intinya mulai dari sekarang Pemkab Karangasem harus merumuskan dan menjalankan tonggak peradaban Bali Era Baru ini,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengucapkan banyak terima kasih kehadiran Gubernur Bali ke Karangasem. Menurutnya  kunjungan Gubernur bersama jajarannya  akan mampu mampu menambah semangat di dalam meningkatkan pembangunan di Karangasem, serta mewujudkan krama bahagia secara sekala niskala.

“Dalam dua  tahun terakhir sinergitas berjalan sangat baik, perhatian Pak Gubernur Wayan Koster ke Karangasem sangat luar biasa. Dan semuanya  yang diberikan manfaatkan sangat dirasakan oleh masyarakat Karangasem. Semua pembangunan infrastruktur yang dilakukan dananya semuanya dari Pak Koster, karena tanpa adanya  bantuan dari Pemprov Bali,maka Karangasem belum bisa melakukan pembangunan tersebut,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *