LOKADEWATA, Denpasar- Pemilu 2024 yang beragendakan pada Bulan Pebruari dengan Pemilihan Presiden dan Legislatif, sedangkan pada November pemilihan kepala daerah serentak. Provinsi Bali sendiri santer dengan kabar Gubernur Koster-Ace dua periode, dan itu pun membuat Partai Gerindra Bali sepakat mendukung gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PDIP tersebut.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, Sabtu (10/12) menjelaskan di tingkat pusat bahwa Partai Gerindra belum ada memutuskan akan berkoalisi dengan PDIP atau tidak. Namun untuk Pilkada sendiri, Gerindra Bali tetap mendukung Koster dua periode.
“Kalau untuk Pilpres belum ada keputusan dari pusat, untuk Pilgub kan belakangan. Jadi apapun terjadi di Pilpres, seandainya PDIP jalan masing-masing atau gabung, kami tetap dukung Koster dua periode. Dalam artian bukan mendahului pusat, terlebih Pak Sekjen (Gerindra,red) sudah sempat bertemu dengan gubernur di Jayasabha,” tegas De Gadjah.
Anggota DPRD Kota Denpasar ini pun menegaskan, pihaknya tidak melihat dengan mendukung kepemimpinan Koster dua periode diuntungkan atau tidak. Namun komitmennya di awal telah sepakat mendukung semua program, terobosan Gubernur Koster yang pro rakyat. Meski beberapa kebijakan juga sempat dia kritisi langsung, terutama kebijakan yang belum bisa diterima oleh masyarakat.
“Yang pasti kami tidak tahu diuntungkan atau tidak dan sebagainya. Kami komitmen dan sepakat mendukung ya mendukung. Istilah untung rugi gak masalah. Omongan kita harus bisa dipegang. Kami dukung (Koster dua periode,red), semua fraksi dukung apalagi program yang pro rakyat, kalau ada yang bertentangan ya kami kritik,” imbuhnya.
Disinggung dengan Pilkada khususnya pemilihan gubernur nanti hanya ada calon tunggal, De Gadjah mengatakan tidak masalah. Namun alangkah lebih baiknya jika ada dua calon. “Calon tunggal, kalau memang gak ada ya, ya tidak apa-apa. Kalau ada ya lebih baik, agar roda politik itu jalan. Intinya kami Gerindra Bali mendukung Koster-Ace dua periode, meski jika nanti di pusat bukan koalisi,” tandasnya. (FID/LOKA)
Komentar