DENPSAR, LOKADEWATA.COM — Membudayakan lingkungan bersih menjadi salah satu faktor pendukung bagi kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh, apalagi pada masa pandemi seperti saat ini. Selain itu, menjadi pribadi yang sehat dapat dilakukan dengan membangkitkan kreativitas dan inovasi dengan menyalurkan keahlian yang dimiliki untuk mendatangkan uang. Secara tidak langsung pertahanan benteng rumah tangga dapat menghempaskan Virus Corona yang sedang mewabah saat ini. Hal ini disampaikan Ny Putri Koster saat dialog interaktif di Radio Sonora Bali. Pada kesempatan ini, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster menyerahkan 100 paket sembako bantuan dari Pelindo yang diterima oleh Gubernur Bali, untuk kemudian diserahkan kepada TP PKK Provinsi Bali, yang selanjutnya diteruskan kepada Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar. Jumat (28/8).
Pemerintah selaku ‘Guru Wisesa’ dalam kehidupan berperan menjaga dan mengingatkan warganya untuk tetap berperan dalam ketahanan pangan bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Dari bulan Juni TP PKK Provinsi Bali menyisihkan anggaran berupa 410 ton beras untuk membantu kader PKK sesuai data (agar tidak menumpuk) dengan bantuan yang lain dari pusat. Untuk dapat bertahan dan melanjutkan kehidupan di masa pandemi, Ny Putri Koster mengajak semua pihak untuk berjuang dan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan uang, khususnya memanfaatkan keahlian yang dimiliki, baik menjarit, kuliner dan bidang lainnya.”Dari pada mengeluh lebih baik kita berpeluh,” tegas Ny Putri Koster.
PKK pemberdayaan (merupakan tugas kader sebgai motorik dalam memberdayakan yang tidak berdaya. Kesejahteraan adalah ruang lingkup kerja dan tujuan yang ingin dicapai yang sudah diuraikan dalam 10 program pokok PKK, dan keluarga adalah objek yang merupakan muara untuk tetap kuat agar bangsa menjadi kuat dan kokoh. “Bangkitkan persatuan, kesatuan dan gotong royong dalam mewujudkan pendidikan, keterampilan, sandang, pangan, tata laksana perumahan, kesehatan dan kelestarian lingkungan dengan bersama mewujudkannya,” imbuh Ny. Putri Koster.
Untuk meningkatkan kreativitas ibu-ibu yang ada di rumah pada masa pandemi dan agar tidak jenuh sehingga terhindar dari stres, bisa menyalurkan keterampilan dalam memasak dan menciptakan kuliner baru, sehingga dapat dijual dan dipromosikan pada media sosial. “Seorang ibu harus tahan mental, terutama saat pandemi yang mengharuskan mereka seharian penuh tinggal di rumah dengan segala bentuk permasalahan harus tetap kuat dan menumbuhkan kreativitas baru, mulai dari menumbuhkan komunikasi yang baik dengan anggota keluarga terutama anak-anak, menciptakan kreasi baru untuk memanfaatkan kreativitas melakukan hal-hal kecil bermanfaat,” terangnya.
Etos kerja perempuan sangat tinggi terlihat jelas saat upacara adat yang melibatkan ibu rumah tangga dan para bapaknya yang mendapatkan tanggung jawab yang seimbang. Selain itu, Ny Putri Koster juga menyinggung soal sampah yang jika salah mempolakan akan jadi masalah, namun jika benar maka pemilahan sampah harus dienyahkan dari sumbernya, sehingga sampah tidak menumpuk dan mampu menciptakan oksigen yang bersih, segar dan jauh dari polusi.
Pola ke depan pemilahan sampah harus selesai atau dienyahkan dari sumbernya dan telah selesai di tingkat desa. “Jika tanah kita ditanamkan plastik mika, akibatnya hingga beberapa puluh tahun ke depan sampah plastik tidak belum bisa dienyahkan sehingga anak cucu kita tidak akan bisa menanamkan tumbuhan yang layak. Dengan demikian, kita hanya mewariskan masalah untuk regenerasi kita,” imbuh Ny Putri Koster.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra menerangkan bahwa, melakukan pengesahan kader kebersihan Desa Keramas, dilaksanakan setelah peresmian Rumah Kreatif dan percontohan HATINYA PKK dan peresmian Sekeha Manyi. Ini dikarenakan Sekeha Manyi harus tetap dijaga dan dibangkitkan kembali karena sudah ada sejak dari leluhur kita, agar tidak punah sehingga pangan kita dapat terjaga.
“Kader kebersihan sedang dibangkitkan melalui kader PKK bagaimana kita memilah sampah dari sumbernya, di mana memang sumber sampah itu muncul dan datang dari rumah tangga, contohnya sampah sisa makanan di dapur, yang seharusnya jika diolah dapat menjadi kompos, sedangkan untuk sampah anorganik bisa dibawa ke bank sampah yang ada di banjar atau di desa. Sehingga perlu dibentuk kader kebersihan lingkungan, sehingga sudah paham untuk memilih sampah organik dan anorganik. Ini dikarenakan plastik baru akan terurai dalam kurun waktu ratusan tahun, sehingga akan sangat merugikan dan merusak lingkungan,” ujarnya. Bank sampah ini akan menampung sampah plastik yang kemudian menjadi uang dan menjadi berkah, dan menjadi peluang peningkatan ekonomi keluarga. Dan tujuan yang ingin dicapai adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat adalah pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat.
Untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan mulai dengan penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan membawa hand sanitizer, kader PKK juga terus melakukan sosialisasi untuk menggerakkan pemanfaatan taman kosong menjadi halaman yang asri, teratur, indah, nyaman dan bermanfaat, sehingga saat pandemi akan sangat terasa manfaatnya. “Dengan menata halaman rumah tersebut, kader PKK yang ada terutama di pedesaan secara tidak langsung dapat diringankan bebannya. Setiap gagasan dan ide dari Ketua TP PKK Provinsi Bali secara simultan terus disosialisasikan ke kader terbawah yakni tingkat desa,” imbuhnya.
Kebersihan lingkungan menjadi prioritas karena Bali, khususnya Gianyar, dikenal sebagai wilayah pariwisata yang setiap pengunjungnya akan merasa nyaman dengan lingkungan yang baik dan indah.Dan bank sampah merupakan langkah awal yang dilakukan, untuk berikutnya membangun TPS 3R guna mencapai 20 TPS pada tahun 2021. “Hal ini untuk mendukung Peraturan Gubernur 47 tahun 2019 tentang pemilahan/ pengolahan sampah dari sumber, sehingga sampah yang asalnya dari rumah tangga akan cukup diolah di desa, supaya sampah yang dibuang ke TPA tidak menumpuk,” jelasnya.(DD/LOKA)