SEKDA DEWA INDRA TEGASKAN, KEDEPAN TAK ADA LAGI LAPORAN YANG BERJILID-JILID


DENPSAR, LOKADEWATA.COM
—. Saat ini arus globalisasi telah membawa perubahan yang beser kepada dunia, salah satunya adalah digitalisasi di berbagai sektor saat ini tengah gencar diterapkan. Pemerintah Provinsi Bali juga tak mau ketinggalan, Ke depannya Sekda Dewa Indra mengharapkan semua birokrasi telah bekerja dengan sistem digital dan sudah tidak ada lagi laporan berjilid-jilid yang disetor ke Sekda atau Gubernur, semua harus memakai aplikasi agar cepat dan efisien. “Mau cetak laporan cukup satu saja, untuk SPJ selebihnya gunakan aplikasi,” tegasnya. Senin (6/7).

Meski belum optimal, Dewa Made Indra  mengapresiasi langkah Pemprov karena sudah memulai sistem digitalisasi sebelum pandemic Covid-19 ini. “Kita sudah memulai dengan surat menyurat secara elektronik dengan tanda tangan elektronik juga,” ungkapnya.

Untuk itu Dewa Indra meminta agar ke depan sistem digital dikembangkan lagi untuk semua lini birokrasi. “Sitem pelaporan secara digital juga sudah dilakukan oleh  Bapenda, Inspektorat, Biro Pengadaan Barang dan Jasa yang sudah ter-install di tab saya. Saya harap opd lain bisa mengikuti,” tegasnya.

Dewa Indra menjelaskan bawah,  minggu ini Bappeda dan BPKAD akan susun RAPBD tahun 2021, sesuai dengan Permendagri no 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, Sekda Dewa Indra juga berharap agar anggaran ke depan sudah sesuai dengan semangat digitalisasi. “Saya minta semua kepala OPD menyesuaikan diri, semua harus siap berubah. Karena untuk bertahan diperlukan adaptasi menuju perubahan,” imbuhnya.

Dari keseluruhan rencana pengintensifan digitalisasi ini, Sekda Dewa Indra mengatakan bertujuan agar mencegah penyebaran virus Covid-19 di klaster birokrasi. Apalagi saat ini sudah ada pegawai di beberpa OPD yang sudah terjangkit. “Meskipun terjangkit di luar kantor, namun bisa menginfeksi rekan-rekannya di kantor. Untuk itu saya sudah wanti-wanti dari sebelum tanggal 5 Juni ketika perkantoran buka, terapkan protokol kesehatan di kantor, atur sistem kerja pegawai serta jaga kontak fisik,” paprnyanya, seraya berharap ke depan tidak ada penambahan kasus baru lagi.(PT/LOKA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *