BANGLI, LOKDEWATA.COM—. Kondisi yang menimpa warga Br. Serokadan, Desa Abuan, Bangli menjadi perhatian serius Gubernur Bali Wayan Koster dengan turun langsung meninjau lokasi sembari menyerahkan paket bantuan untuk warga setempat di Balai Banjar Serokadan. Untuk memastikan ketersedian pangan untuk warga Serokadan yang sedang menjalani masa isolasi selama dua pekan ke depan, Gubernur Koster meminta Pemkab Bangli supaya intens berkoordinasi dengan Pemprov Bali. Kegiatan ini berlangsung pada, Senin (4/5).
Adapun berbagai paket bantuan yang diserahkan Gubernur Bali bersumber dari CSR Bank BPD Bali senilai total Rp 172.675.000 dengan rincian 1.000 paket sembako senilai Rp 100 juta, 18 unit westafel senilai Rp 25 juta, APD terdiri dari kacamata Goggles, masker N-95, sarung tangan, sepatu boots dan baju cover all senilai Rp 47.675.000. Bantuan lain juga berasal dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali berupa 200 paket sembako.
“Setelah hasil tes spesimen SWAB keluar dan dinyatakan negatif, namun untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan, maka diputuskan warga Serokadan diisolasi selama 14 hari ke depan. Maka adalah kewajiban pemerintah melayani kebutuhan masyarakat. Silahkan berkoordinasi dengan Pemprov Bali, Saya ingatkan jangan sampai ada kekurangan suplai makanan, asupan mereka harus terpenuhi, ” tegas Gubernur Koster
Dari hasil rapid test awal terhadap sekitar 1.200 warga Serokadan, sebanyak 443 orang sempat dinyatakan reaktif. Kontan hal itu, mengejutkan banyak pihak. Hingga keluar hasil tes spesimen SWAB untuk 275 orang yang hasilnya negatif, dan per tanggal 3 Mei. situasi Br. Serokadan dinyatakan kondusif. Kabar baik ini diharapkan disikapi secara bijak oleh warga setempat, dengan tetap mengikuti anjuran dari pemerintah. Yakni tetap disiplin dan tertib menerapkan prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Isolasi merupakan langkah antisipatif, agar tidak semakin meluas. Dalam hal ini pemerintah akan selalu berbuat dan mengambil langkah-langkah optimal, dan untuk mendukungnya masyarakat hanya wajib tertib dan disiplin mengikuti prosedur pemerintah, agar jangan sampai menularkan kepada orang lain. Yang harusnya karantina ya karantina, yang harusnya pakai masker ya pakai, tetap jaga jarak, rajin cuci tangan.Itu harus diikuti, jangan membandel,” ungkanya.
Tak lupa Gubernur Koster mengajak seluruh pemegang kebijakan dan elemen masyarakat bersinergi melawan penyebaran virus ini. Jika semua ikut aktif sesuai perannya masing-masing, niscaya penanganan Covid-19 akan cepat terselesaikan. Terbukti, penanganan di Bali jika dibandingkan daerah lain secara nasional berada pada peringkat teratas dengan tingkat kesembuhan mencapai di atas 50%.
“Penanganan virus ini di Bali sudah berjalan dengan baik, salah satunya dengan pembentukan Satgas Gotong-Royong yang melibatkan desa adat, menjadi pasukan terdepan tindakan pencegahan penyebaran. Ini sudah dibahas di sidang kabinet Pusat, dan mendapat apresiasi. Bali berada diperingkat teratas penanganan dengan tingkat kesembuhan mencapai 57 persen, dibanding rata-rata nasional yang tingkat nasional hanya 15 persen. Bahkan negara-negara di dunia pun tingkat kesembuhannya hanya 30 perseb,” terang Gubernur Koster.
Pasien yang dirawat rata-rata sembuh dalam waktu 13 hari. Bahkan ada yang (untuk, red) ringan, sembuh dalam tiga hari. Untuk itulah, Gubernur Koater tidak bosan-bosan mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin, jangan sampai mengendor. Sedikit saja lengah, ini bisa menyebar dengan cepat. “Jangan mau dilemahkan oleh beberapa komentar yang tidak bertanggungjawab, jangan saling menyalahkan. Sudah saatnya kita harus bekerjasama, bekerja bersama-sama, dengan satu tujuan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona dan menangani saudara-saudara kita yang sudah terpapar,” imbuh mantan anggota DPR RI tiga periode ini.
Sementara itu, Bupati Bangli Made Gianyar yang ikut mendampingi kunjungan Gubernur Bali menyatakan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran orang nomor satu di Bali itu di tengah-tengah musibah yang dialami warga Serokadan. Hal ini sebagai satu bentuk support untuk meringankan beban psikologis masyarakatnya, serta meringankan beban ekonomi masyarakat selama masa isolasi. “Saya berharap hal serupa agar musibah cepat berlalu dan warga Serokadan bisa segera kembali beraktifitas normal kembali. Untuk itu, masyarakat diimbau tetap mengikuti prosedur yang dilaksanakan selama masa isolasi,” ujaranya.
Di sisi lain, Bendesa Adat Serokadan Dewa Gede Oka turut menyampaikan terima kasih atas kehadiran Gubernur Bali bersama jajaran, unsur TNI-Polri, para donatur penyalur CSR guna menyalurkan bantuan. Yang menurutnya akan meringankan beban ekonomi warganya, dan terpenting lagi memulihkan beban mental warga Serokadan yang sebelumnya sempat digemparkan oleh pemberitaan hasil rapid test.
Gede Oka juga turut mengapresiasi berbagai langkah pencegahan yang dilaksanakan jauh-jauh hari sebelumnya oleh pemerintah. “Pembentukan Satgas di masing-masing desa adat itu sebenarnya sangat bagus, kami pun sudah mengikuti. Para Satgas kami pun sudah memberikan imbauan-imbauan kepada warga dan para pemuda. Semoga dengan keterlibatan pemerintah, musibah ini cepat berlalu” harapnya.(PT/LOKA)