SAAT INI DI PROVINSI BALI KASUS POSITIF COVID-19 SEBANYAK 150 ORANG, PENYEBARANNYA DIDOMINASI DARI IMPORTED CASE

DENPASAR, LOKADEWATA.COM— Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menyampaikan perkembangan Penanganan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali. Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali yang juga selaku Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan bahwa, saat ini jumlah akumulatif kasus positif di Provinsi Bali sebanyak 150 orang, yang terdiri dari 8 orang WNA dan 142 orang WNI. Yanh dimana penyebarannya didominasi dari imported case. Hal ini disampaikannya di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Selasa (21/4)

Hari ini bertambah kasus positif 10 orang WNI, terdiri dari  7 orang  PMI yang punya riwayat perjalanan luar negeri, 2 orang transmisi lokal dan 1 orang dari daerah terjangkit. Sehingga total akumulatif kasus positif Covid 19 di Provinsi Bali berjumlah 150 orang. 

Sementara itu, jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 42 orang. Untuk jumlah pasien yang meninggal sejumlah 3 orang.Dan jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif)  105 orang yang berada di 12 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas.

Jika menggambarkan kasus dari transmisi lokal dengan kasus yang bersumber dari luar Bali, maka kalau dihitung dari presentase itu berarti sebesar 17.33 % terjangkit melalui transmisi lokal dan  82,67% positif berasal dari luar negeri atau luar daerah Bali.  Ini artinya dari 150 positif covid di Bali kasus  transmisi lokal 17,33 %. Angka ini penting untuk disampaikan agar  bisa memahami strategi apa yang dilakukan Pemprov Bali dalam upaya pencegahan penyebaran Covid 19 ini. 

“Strategi  yang dilakukan tiap daerah tidak sama  dan tergantung  dari sumber resikonya. Kalau di Jakarta dimana kasus paling besar positif Covid 19 berasal dari  transmisi lokal maka strateginya adalah pembatasan aktivitas masyarakatnya.  Sedangkan di Bali kasus positif didominasi dari imported case dan daerah terjangkit, maka strategi yang diterapkan akan  berbeda . Komposisi di lapangan menentukan strategi yang dilakukan pemerintah daerah,” ujar Dewa Made Indra.

Karena di Bali sumber terbesar adalah imported case/ kasus dari orang yang bepergian ke luar negeri  maka strateginya adalah dengan melakukan screening/pemeriksaan ketat  di pintu pintu  masuk Bali baik di Bandara Ngurah Rai serta  pelabuhan-pelabuhan.Pemeriksaan seketat mungkin dilakukan untuk memastikan tidak ada orang yang masuk ke tengah masyarakat dalam kondisi positif Covid 19. Pemeriksaan di pintu masuk dilakukan secara berlapis  baik melalui pengukuran suhu tubuh  maupun rapid test.

“Meskipun yang positif transmisi lokal 17,33 % bukan berarti kita tidak melakukan upaya pencegahan. Kita berharap angka transmisi lokal  tidak bertambah lagi. Transmisi lokal dapat dicegah dengan disiplin betul dalam menerapkan semua imbauan pemerintah .  Masyarakat Bali harus menggunakan masker jika berada di luar  rumah, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak aman dengan orang lain, menghindari keramaian dan menghindari  berinteraksi dengan banyak orang,” tegasnya.

Oleh karena itu untuk menghindari transmisi lokal, pemerintah  tidak pernah berhenti mengajak masyarakat untuk melakukan upaya upaya  pencegahan. Kunci utama pencegahan transmisi lokal adalah memakai masker, menjaga jarak dan rajin  mencuci tangan.  Kalau semua dilakukan maka kasus transmisi lokal tidak akan bertambah. (DY/LOKA) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *