DENPASAR, LOKADEWATA.COM—Menyikapi surat yang disampaikan Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar tentang adanya tindakan diskriminasi yang dialami warga negara Jepang di Bali. Ketua harian gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus di Provinsi Bali Dewa Made Indra mengimbau masyarakat Bali agar tidak melakukan tindakan diskriminatif maupun bersikap rasis terhadap suatu suku maupun negara tertentu terkait penyebaran pandemi Covid-19. Hal ini ditegaskan Dewa Indra dalam siaran persnya, Kamis (10/4).
Sebelumnya, Konsul Jenderal Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar H.E Chiba Hirohisa menyampaikan surat kepada Ketua harian gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus di Provinsi Bali yang pada intinya menyampaikan bahwa pihaknya menerima sejumlah laporan dari warga Negara Jepang di Bali termasuk keluarganya dan wisatawan Jepang terkait tindakan diskriminasi yang dialami oleh mereka terkait dengan penyebaran Covid 19. Pihaknya meminta agar pemerintah mengambil tindakan yang diperlukan agar perlakuan yang tidak menyenangkan tersebut tidak terjadi lagi.
Perilaku diskriminasi ini pada intinya mengaitkan Covid 19 dengan orang Jepang, dimana seolah-olah orang Jepang sebagai pembawa Covid 19. Untuk itu Dewa Made Indra Menegaskan bahwasannya, “Saya tegaskan Covid 19 tidak terkait dengan suku bangsa tertentu dan tidak terkait dengan negara tetentu pula. Jadi tidak tepat melakukan tindakan ataupun ucapan yang diskriminatif terhadap warga negara ataupun suku bangsa tertentu,” jelasnya dengan sangat tegas.
Dewa Indra juga menerangkan bahwa hingga saat ini ada 198 negara di dunia yang terinfeksi Covid-19, ini artinya Virus Covid-19 ini ada disemua negara. Untuk itu sangat tidak tepat jika kita mengaitkan Corona dengan negara atau suku tertentu.
“Saya imbau seluruh masyarakat Bali untuk tidak melakukan tindakan maupun ucapan yang bernada rasis ataupun bernada diskriminatif terharap warga negara suatu negara,” ujar Dewa Made Indra.
Untuk itu, Dewa Dewa Indra mengajak seluruh masyarakat Bali untuk selalu menunjukkan sikap santun, ramah dan bersikap baik dan bertindak secara rasional dalam situasi ini. Terlebih Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia, sikap diskriminatif dan rasis tidak baik bagi kita dan tidak baik bagi masa depan Bali. “Mari kita tunjukkan orang Bali selalu santun dan ramah. Mari kita bersikap rasional sehingga tindakan dan ucapan kita menjadi terukur, objektif dan baik bagi semua orang,“ pungkasnya.(TG/LOKA)