PEMKOT DENPASAR TUTUP MATA, BIARKAN AIR HUJAN MENGGENANGI RUMAH WARGA DI TUKAD BADUNG.

DENPASAR, LOKADEWATA.COM – Hujan hari ini, Kamis (5/3/2020) memperparah kondisi “rumah bedeng” di Jalan Tukad Badung XXIX dimana salah satu warga penyakap sawah yang luasnya 12 are terendam banjir. Adapun peristiwa terendamnya rumah milik Wayan Rangka (60) dan istrinya Ponia (50) yang terjadi belakangan sejak hujan deras mengguyur Denpasar sekitar 10 hari lalu maka kawasan Tukad Badung khususnya di ruas Jalan Tukad Badung XXIX terendam banjir hingga hampir setinggi 1 meter atau mencapai sepinggang orang dewasa.

Hal ini ini dikarenakan saluran air yang semula melewati lahan paling ujung atau pembuka di jalan tersebut ditutup oleh pihak pemilik tanah yang ada di depan rumahnya. Hal ini diperparah lagi dengan aliran air yang seharusnya menuju persawahan melewati DAS, namun pada Kamis sore tadi sengaja ditutup oleh salah satu petani dengan alasan sawahnya terendam banjir jika tidak ditutup. Akibatnya air tertahan dan menggenangi rumah bedeng milik Wayan Rangka yang berasal dari Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan.

Menurut pengakuan Wayan Rangka dan Ponia, mereka sudah 25 tahun tinggal di wilayah tersebut dan baru kali ini keluarganya mengalami banjir seperti saat ini. Sebelum-sebelumnya jika hujan deras mengguyur paling hanya genangan air yang sebentar kemudian hilang ketika hujan reda. Namun kali ini banjir itu meluap di tanah yang ditempati oleh Ponia dan suaminya Wayan Rangka. Jadinya kondisi rumah dari pasangan penyakap tersebut yang terbuat dari bahan seadanya tidak bisa dielakkan lagi terendam air. “Bahkan dari tempat tidur ketika tyang (red, saya) melongok ke sebelah langsung terlihat genangan air persis disebelah kamar,” papar Ponia saat wawancara pada pukul 19.00 Wita malam.

Ditambahkan Wayan Rangka, sejak banjir meluap, dirinya kesulitan bekerja sehari-hari untuk menggarap lahan seluas 12 are itu sejak banjir menggenang kegiatannya bertanam padi praktis terhenti.

Dengan kondisi seperti ini, apabila tidak ada perhatian dari Pemerintah Kota Denpasar, pihaknya sangat khawatir akan terjangkit penyakit demam berdarah karena melihat banyaknya nyamuk yang berkembang biak di lokasi air yang tergenang yang kian hari air itu berwarna keruh dan pekat. Hingga saat ini genangan air tersebut tidak mengalir dan terus menggenang serta belum ada tanda-tanda akan surut karena hujan sering turun.

Wayan Rangka dan istrinya semakin cemas manakala mendengar bahwa di wilayahnya beberapa orang sudah terjangkit demam berdarah sehingga harus opname di rumah sakit.

“Saya khawatir kalau hal ini tidak segera ditangani, selain rumah kami akan tergenang air juga kami bisa terkena demam berdarah. Semoga ada perhatian dari pemerintah. Kami memang hanya rakyat kecil tapi mohon perhatian atas musibah banjir yang kami alami ini semoga ada penyelesaian,” pintanya, penuh harap. Agar diketahui, lokasi rumah kumuh milik Wayan Rangka tersebut letaknya persis di sebelah rumah super mewah salah satu warga di Jalan Tukad Badung XXIX yang merupakan wilayah LC di Kota Denpasar di Renon ini. (TG/LOKA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *