KURANG TANGGAP KELUHANAN MASYARAKAT, PEMKOT DENPASAR MEMBIARKAN RUMAH WARGA TERGENANG AIR HUJAN

DENPASAR, LOKADEWATA.COM —Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan, namun bukannya kemakmuran yang dirasakan oleh masyarakat Bali khususnya yang berasa di Kota Denpasar melainkan warga merasa cemas dikarenakan tidak sigapnya Pemerintah Kota Denpasar menangani genangan air setinggi satu meter lebih di perumahan di Jalan Tukad Badung XXIX, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Genangan air tersebut sudah berlangsung selama sebulan lebih ini bahkan hampir menenggelamkan rumah warga. Hal ini dijelaksan oleh salah satu warga yang rumahnaya digenangi air. Tepatnya pada Kamis (5/3/2020).

Genangan air tersebut disebabkan karena tidak adanya saluran air hujan sehinggga membuat genangan air setinggi satu meter itu layaknya sungai. Terlebih lagi saluran air darurat yang selama ini digunakan untuk mengikis genangan air limbah hujan ditutup oleh pemilik tanah yang menguruk tanahnya sampai mengurug got saluran air yang selama ini difungsikan untuk mengurangi genangan air hujan di kawasan perumahan itu. Kondisi ini  membuat warga di sekitar menjadi khawatir akan timbulnya berbagai penyakit seperti demam berdarah dikarenakan genangan air tersebut menjadi sarang kuman dan juga nyamuk.

Beberapa warga juga mengatakan sejak sebulan genangan air hujan bertahan  dia sempat mengalami sakit demam berdarah. Hal tersebut juga dibenarkan seorang satpam di salah satu perumahan di Jalan Tukad Badung XXIX. Dia mengatakan berapa warga di sekitar banyak yang jatuh sakit demam berdarah sejak adanya genangan air hujan tersebut. Atas kondisi yang sangat mengkhawatirkan ini, warga setempat sangat berharap pihak Pemerintak Kota Denpasar segera mengambil tindakan untuk membuat saluran genangan air hujan ini. Hal ini sangat mengusik kenyaman dan layak warga setempat, karena terganggu oleh genangan air yang menyembabkan berbagai penyakit.

“Genangan air ini sudah sebulan meremdam rumah kami. Kami juga khawatir kalau air ini tidak surut apalagi kalau sampai hujan lebat lagi dan rumah kami bisa tenggelam,” ungkapnya. Pantauan di lokasi menunjukkan walaupun rumahnya tergenang air, ibu ini bersama suami dan dua orang anaknya tetap tinggal di rumah tersebut walaupun selama sebulan hidup di genangan air. Dengan pakaian basah dia tetap berusaha sabar kendatipun dalam hati ada rasa mengeluh pada aparat pemerintah yang tidak sigap mengatasi genangan air ini. Kondisi ini juga membuat suami istri yang gubugnya terendamg gengan air hujan geleng-geleng kepala sambil mengelus dada.

“Di sisi lain mestinya kawasan Lc selalu siaga dengan saluran air hujan. Tidak seperti disini seperti kawasan yang tidak diperhatikan oleh pemerintah padahal wilayah Kota Denpasar tidak begitu luas. Tapi kok bisa ya air tergenang setinggi 1 meter dalam waktu yang sangat lama sebulan lebih tanpa ada penanganan dari pihak Pemerintah Kota Denpasar. Kemana saja pemerinta kota selama ini?,” ungkap warga dengan penuh rasa kecewa. (PT/LOKA) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *