GUBERNUR KOSTER UTAMAKAN KEPENTINGAN KRAMA DESA ADAT

DENPASAR, LOKADEWATA.COM —Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri Karya Mendem Pedagingan lan Lingga Tangan Prasasti ring Karya Melaspas Bumi Sudha lan Mecaru Genah Melasti Desa Adat Pedungan, Denpasar.  Tempat ini adalah tempat bersejarah, yang telah kita perjuangkan bersama-sama. Pembangunan genah melasti ini juga sebagai wujud pengimplementasian visi Nangun Sat kerthi Loka Bali, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali, kesejahteraan krama Bali sekala dan niskala. Untuk itu Setiap pembangunan di Bali harus selaras dengan alam, manusia dan budaya.  Hal ini disampaikan langsung oleh Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster. Kegiatan yang turut dihadiri oleh Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, jajaran Pelindo III, Bendesa Desa Adat Pedungan, tokoh masyarakat dan krama Desa Adat Pedungan ini berlangsung pada Minggu (23/2) siang.  

Gubernur Koster menjelaskan bahwasnnya, “Genah melasti ini merupakan satu bagian dari pelabuhan Benoa yang dikembangkan dalam suatu desain. Berkoordinasi dengan dirut dan jajaran direksi pelindo III agar dibangun secara terintegrasi dan utuh, menjadi kawasan yang berkelas dunia. Sesuai yang kita harapkan bersama dimiliki oleh Bali, dimana keberadaannya bisa mendukung jalannya kepariwisataan sekaligus juga mendukung pembangunan infrastruktur nasional,” jelasnya.

Desain ini telah menjalani banyak tahapan penyusunan termasuk mendengarkan pula masukan dari masyarakat desa adat Pedungan dan terealisasi lewat pembangunan tempat upacara dan genah melasti ini. Pembangunan ini hasil koordinasi saya dengan bapak Dirut Pelindo III dan bapak menteri BUMN. Saya berupaya betul meyakinkan beliau dan astungkara (genah melasti, red) bisa dibangun diatas lahan 1 hektar. Ditargerkan akhir februari dapat terselesaikan, sebelum hari Raya dengan waktu yang tepat. “Saya harap  kedepan bisa ditata lagi, fasilitas dan pendukungnya agar bisa harmonis dengan rencana hutan kota dan sarana lainnya. Betul-betul bisa jadi kawasan yang baik,” tambah Gubernur Koster

Gubernur Bali bapak Wayan Koster di dampingi Derut Pelindo III dan Wakil Wali Kota Denpasar tanda tangani Prasasti Pembangunan Genah Melasti Desa Adat Pedungan

Diketahui bahwa Bapak Gubernur Wayan Koster terjun langsung mematangkan konsep dan desain pengembangan kawasan benoa tersebut, serta melibatkan pula sulinggih, arsitek-arsitek Bali, pakar pertanian hingga menjadi pelabuhan yang mengandung nilai filosofi kearifan lokal Bali serta mengedepankan arsitektur Bali.Pelabuhan benoa kedepan akan jadi pelabuhan terindah di dunia. Sudah dipresentasikan di hadapan komisi 6 DPR RI dan semuanya memberikan apresiasi. Disaksikan pula bapak Menteri BUMN, Menteri Agraria dan Menteri Pariwisata. Hanya satu di Indonesia pelabuhan indah seperti ini.  “Hal ini dibutuhkan untuk mendukung kepariwisataan di Bali, sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur darat-laut-udara secara terintegrasi. Untuk itu rencana pembangunan dari pusat, harus sinkron dengan visi dan misi di Bali agar harmonis dan sejalan, dengan alam dan masyarakatnya. Astungkara bisa dijalankan dengan baik. Didukung pula kawasan stand untuk pengrajin dan UMKM rakyat serta dilengkapi dengan hutan kota,” ungkapnya.

“Target diselesaikan 2023. Mari kita sama-sama jalan, pemerintah pusat jalan dan pemerintah daerah jalan, maka akan makin besar manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. Dan mari bersama dukung pengembangan pelabuhan benoa agar bisa selesai tepat waktu. Ini kepentingan kita bersama, semata-mata agar pembangunan pemerintah pusat bisa memberi manfaat luas. Kawasan ini juga saya harapkan bisa ‘hidup’ dengan kegiatan kesenian dan kegiatan masyarakat lainnya, bila perlu setiap hari,” pungkas Gubernur Koster.

Dirut Pelindo III, Doso Agung menyampaikan, kekagumannya terhadap Gubernur Bali, Wayan Koster, “Kalau semua gubernur bisa seperti bapak Gubernur Bali, saya kira semua masalah di masyarakat akan cepat selesai. Kami konsisten dalam mendukung pembangunan yang menjaga kel;estarian adat dan budaya,” ungkapnya Pelabuhan Benoa yang akan dikembangkan, tidak hanya sesuai dengan kemajuan Jaman dan teknologi, tapi juga ramah lingkungan dan berciri khas budaya Bali. Hal tersebut sesuai dengan visi bapak gubernur Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan kita sekali lagi komitmen untuk tegak lurus dengan visi tersebut. Maka dari itu Dirut Pelindo III, Doso mengharapkan fasilitas yang ada dapat dipelihara dengan baik, serta dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. “Dengan pembangunan ini saya juga berharap secara niskala diberikan jalan yang lurus dan lancar untuk mimpi kita bersama untuk mewujudkan pelabuhan Benoa, Bali Maritime Hub dan program pemerintah pusat lain di Bali,” pungkasnya Dirut Pelindo III, Doso. (PT/LOKA) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *