DENPASAR, LOKADEWATA.CO -Jelang menyambut hari raya besar umat Hindu, yakni hari raya Galungan dan Kuningan, pasar menjadi tempat incaran utama untuk memenuhi kebutuhan dan sarana upacara. Untuk itu Ketua TP PKK Provinsi Bali tinjau pasar murah, Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan. Pasar murah ini di prakarsai oleh TP PKK dan Pengurus Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang juga diperuntukan bagi warga desa kukuh dalam rangka menyambut persiapan hari raya galungan minggu depan. Peninjauan yang didampingi oleh ketua TP PKK kabupaten Tabanan Rai Wahyuni Sanjaya dan segenap instansi terkait ini dilaksanakan pada, Sabtu (15/2).
Seperti yang kita ketahui, antusias masyarakag bali terutama yang beragama Hindu menjelang hari raya Galungan dan Kuningan sangatlah tinggi, apa lagi ketika berbelanja perlengkapan untuk upacara. Sama dengan pasar pada umumnya, pasar murah Desa Kukuh ini menjual kebutuhan mulai dari janur, buah-buahan, tumpeng Banten, jajan surat, dodol, telur, minyak dan pisang. Namun pasar murah ini memiliki perbedaan, terntunya pada harganya yang lebih terjangkau dapat dikatakan harganya dibawah pasaran.
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menerangkan kepada warga zaman sekarang agar tidak terlalu memaksa diri (mengutamakan gengsi) dalam menghaturkan yadnya agar ke depan tidak menyisakan utang setelah upakara. “Mari kita menyiapkan haturan dengan tulus iklas tanpa harus mengutamakan jenis buah (impor), jika bisa sebaiknya penggunaan buah lokal diutamakan. Selain dari harga dan kualitas, penggunaan buah lokal juga memberikan motivasi bagi petani lokal untuk mengolah tanaman buahnya untuk lebih baik, sehingga ke depannya perekonomian masyarakat Bali, khususnya petani juga akan lebih berputar”, imbuh Ny. Putri Koster.
Besar kecilnya persembahan kita kepada Tuhan adalah sesuai keiklasan hati kita, karena yadnya yang utama adalah haturan kita yang sanggup dipersembahkan sesuai tingkatan yang mampu kita haturkan. Yang intinya adalah ungkapan rasa syukur dan terimakasih kita atas nafas dan berkah yang dirasakan. Setelah meninjau pasar murah, Ny. Putri Suastini Koster dan rombongan melanjutkan pembuatan produksi gula di pabrik gula semut merah, di Desa Karya Sari Pupuan, Tabanan. (GN/LOKA)