DENPASAR, LOKADEWATA.COM – Napak Jejak Leluhur Nusantara adalah kegiatan spiritual yang bertujuan menyatukan spirit leluhur untuk menata kembali Nusantara.
Ada 52 pura, petilasan dan candi yang dikunjungi untuk memohon restu leluhur. Tempat tersebut ada 6 di pulau Bali dan sisanya tersebar di pulau Jawa.
Di antaranya adalah Trowulan, Pura Semeru, Pura Besakih, Pura Lempuyang, Pura Batur, Pura Samuan Tiga, Candi Cetho, Candi Boko, Candi Perambanan, Dieng, Kawali, Gunung Padang, Pura Gunung Salak Bogor, dan lainnya.
Kegiatan Napak Jejak ini dilakukan sejak 4 Mei 2019 sampai dengan tanggal 29 Mei 2019. Napak jejak suci bersatunya para leluhur Pulau Dewata, Singosari, Kediri, Majapahit, Mataram Kuno dan Galuh Pajajaran Pasundan, kata Jro Sepuh Satya Bhuana yang memimpin langsung acara ini.
Dikatakan ada 31 orang ‘bhakta’ yang berasal dari Bali dan Jawa mengikuti acara ini disertai para umat di masing-masing daerah yang dikunjungi. Rombongan dari Bali, khususnya dari sanggar seni Pancer Langit menampilkan beberapa tarian sakral di setiap petilasan.
Siang malam menelusuri jalan darat tanpa kenal lelah. Terkadang kurang tidur, menahan lapar dan menahan dingin di beberapa tempat seperti Candi Cetho dan Dieng. Karena restu leluhur semua bhakta yang mengikuti sangat antusias.
Jro Sepuh Satya Bhuana yg juga merupakan kepala rumah tangga Pura Medang Kamulan, Gersik Jawa Timur ini menyampaikan apresiasinya kepada seluruh umat yang sudah mengikuti acara Napak Jejak Leluhur ini dari awal sampai akhir. Diharapkan, umat dapat mengikuti Puncak Upacara Natha Jagat nanti pada tanggal 30 Juni 2019 di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan.
Dilanjutkan keeseokan harinya dilanjutkan dengan acara Kirab Agung keleluhuran Majapahit dalam rangka peringatan hari besar Purwa Sura yg ke 7, yang bertema Sradha Agung Nusantara. Lokasi acara di japanan, Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur. (LE/LD)